Monday, 20 May 2024
  • Selamat Datang di website SMA N 1 Jakenan Tahun Pelajaran 2023/2024

Tanamkan Jiwa Wirausaha pada Siswa, SMAN 1 Jakenan Launching Rumah Kompos dan Kebun Sayur

Tanamkan Jiwa Wirausaha pada Siswa, SMAN 1 Jakenan Launching Rumah Kompos dan Kebun Sayur

Seputarmuria.com, PATI – Jawa Tengah – Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Provinsi Jawa Tengah, Sunoto, meresmikan Rumah Kompos dan Kebun Sayur serta Dapur Sehat SMAN 1 Jakenan, Pati, Senin (23/11/2020).

Adapun dalam peresmian tersebut, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-35 SMAN 1 Jakenan. Rumah Kompos merupakan bentuk inovasi SMAN 1 Jakenan untuk memanfaatkan limbah organik dan limbah dapur di lingkungan sekolah.

Sedangkan Kebun Sayur merupakan lahan tempat para siswa bertanam sayur organik. Jenis sayur yang ditanam di antaranya ialah kangkung, timun, sawi, terong, tomat, kubis, dan cabai.

Mengangkat slogan “Mengubah Masalah menjadi Berkah”, Rumah Kompos SMAN 1 Jakenan menghasilkan produk pupuk organik padat dan cair yang dilabeli “Subur 35”.

Kepala SMAN 1 Jakenan, Wiyarso, mengatakan bahwa pencanangan Rumah Kompos dilatarbelakangi keinginan untuk mengelola limbah sekolah secara inovatif.

“Kami berpikir, dengan siswa sebanyak 1.279 orang, belum lagi ditambah guru dan karyawan sebanyak 112 orang. Kemudian luasnya area kami 2,4 hektare. Dengan kondisi ini, mestinya banyak sekali sampah yang dihasilkan. Maka kami berinisiasi bagaimana sampah yang semula masalah menjadi berkah,” ujarnya.

Untuk menghasilkan pupuk organik padat, Rumah Kompos SMAN 1 Jakenan menggunakan bahan baku sampah organik berupa dedaunan, ranting, dan rumput. Adapun bahan baku pembuatan pupuk cair ialah limbah dapur dari tujuh kantin yang berada di lingkungan sekolah.

Pupuk organik yang dihasilkan rumah kompos, lanjut Wiyarso, sebagian dimanfaatkan para siswa untuk bertanam di Kebun Sayur. Kebun Sayur ini sudah menghasilkan sayuran organik siap panen. Adapun pada hari ini juga dilakukan prosesi panen perdana.

“Rumah Kompos dan Kebun Sayur ini yang mengelola ke depan adalah siswa. Hasil produksi pupuk rencananya akan kami pasarkan ke luar juga, supaya menjadi penghasilan untuk anak-anak,” jelasnya.

Sementara, Dapur Sehat ialah tempat mengolah konsumsi untuk para guru dan karyawan. Berhubung SMAN 1 Jakenan telah memiliki hasil sayur sendiri, sebagian bahan pembuatan makanan diambil dari sana.

Sementara, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Provinsi Jawa Tengah, Sunoto, mengapresiasi hasil inovasi SMAN 1 Jakenan ini. Menurutnya ide semacam inilah yang diharapkan dalam Kurikulum Merdeka Belajar.

“Terdapat nilai wirausaha. Ada nilai yang tertanam bahwa kita bisa berbuat sesuatu. Satu di antaranya mengolah pupuk ini,” tuturnya.

Menurutnya, tak hanya memberi para siswa hard skill, kegiatan mengolah pupuk dan berkebun sayur juga bisa membentuk soft skill.

“Di sisi soft skill, anak-anak diajari supaya dia punya semangat, punya nilai untuk berbuat sesuatu. Orang berkebun kan, sebagaimana kata orang tua dulu, dimulai dari naluri untuk “open” (bahasa Jawa yang berarti senang merawat-red). Jadi tidak langsung makan sayur, namun ada prosesnya. Itu nilai yang tertanam. Maka dari sisi penguatan pendidikan karakter, itu luar biasa,” papar dia.

Ia menyadari, Rumah Kompos dan Kebun Sayur SMAN 1 Jakenan belum bisa dioperasikan secara maksimal. Sebab, sejauh ini, pada masa pandemi ini siswa belum diperkenankan masuk sekolah. Selain itu kantin pun belum diizinkan aktif.

“Jadi ini agak sepi. Sampah tidak begitu banyak. Namun demikian, begitu anak masuk, kantin masuk, kami harap ini bisa berjalan maksimal. Nanti tujuh kantin punya area kompos masing-masing,” papar dia.

Sunoto mengatakan, inovasi SMAN 1 Jakenan ini perlu disosialisasikan lebih luas. Ia berharap dalam hal inovasi pengolahan limbah ini, SMAN 1 Jakenan bisa menjadi piloting atau percontohan untuk SMA lainnya di Wilayah III Jawa Tengah. (Er)

 

Artikel ini telah terbit di seputar muria.com 

Tanamkan Jiwa Wirausaha pada Siswa, SMAN 1 Jakenan Launching Rumah Kompos dan Kebun Sayur

 

KELUAR